A LUTA CONTINUA!

Proclamação da RENETIL 20 de Junho de 1988
RESISTENCIA NACIONAL DOS ESTUDANTES DE TIMOR LESTE
Kria Sociedade nebe kritika, civika no soberana Formasaun Cidadania Hametin instituisaun estadu Kontrola no promove desenvolvimentu social

20 Junho 1988
Fundadores
Kongreso
Historia Congresso Estrutura Document
Hilmar Farid
“Renetil bagi saya bukan sekedar organisai, tapi dia adalah sebuah komitment, dia adalah sebuah senar" - HILMAR FARID (Gerakan Solidaritas untuk Timor).
Fernando La Sama
"prepara elementus profisionais ho konsiensia revolusionaria para rekonstrusaun nasional. Revolusionario ho sentidu katak anti korupsaun, anti nepotismo, anti buat ida dehan katak KKN, servi lolos povu tuir saida mak povu nia hakarak" (AMRT - Arquivo & Museu da Resistência Timorense)
Fernando Lasama Miguel Manetelu Jose Neves Samalarua Francisco JMB Belo

quarta-feira, 28 de julho de 2010

Timor Leste Gandeng UGM Kembangkan Rehabilitasi Hutan

07 Juli 2010 13:48 wib Daerah

Gunungkidul, CyberNews. Pemerintah Timor Leste menggandeng kementrian luar negeri RI, kementrian kehutanan RI dan UGM dalam pengembangan program rehabilitasi hutan. Kerja sama itu dilakukan untuk melestarikan sumberdaya hutan di negara itu, melalui tenaga kerja yang terlatih.

Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik (IDP) Kementrian Luar Negeri RI, Andri Hadi mengungkapkan, dalam kerja sama itu dibentuk komite bersama di bidang kehutanan. Pembentukan komite itu sebagai upaya menghadapi berbagai isu global, khususnya dalam menghadapi perubahan iklim.

"Peran hutan sangat penting dalam mengatasi pemanasan global. Sebagai negara yang berada dikawasan tropis, Indonesia dan Timor Leste harus dapat bekerja sama dalam melakukan penghijauan dan penghutanan kembali, terutama di wilayah perbatasan," ujarnya pada pembukaan International Training Program on Forest Rehabilitation for Timor Leste, di Hutan Pendidikan Wanagama.

Menurutnya, pemerintah Indonesia berkomitmen dalam membantu pembangunan di Timor Leste, khususnya di bidang kehutanan. Sebab kerja sama itu penting dan bernilai strategis karena perbatasan kedua negara banyak memiliki potensi kehutanan yang bisa dikembangkan.

Kerja sama yang dilakukan, salah satunya melalui pelatihan aparatur dibidang kehutanan sejak 2009 lalu. Selama setahun terakhir tenaga kerja dari peserta Timor Leste mengikuti pelatihan pengelolaan dan rehabilitasi hutan. "Kami melibatkan peserta Indonesia untuk mengikuti program pelatihan, agar terjalin alih pengetahuan dan pengalaman di antara keduanya," jelasnya.

Ditambahkan Sekjen Kementrian Kehutanan RI, Boen M Purnama, kementrian kehutanan menetapkan delapan kebijakan prioritas pembangunan kehutanan. Di antaranya merealisasikan tanaman rehabilitasi pada lahan kritis didalam daerah aliran sungai (DAS) seluas 1,6 juta hektar, fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal hutan kemasyarakatan seluas 2 juta hektar dan hutan desa seluas 500 ribu hektar. "Selain itu, pengelolaan DAS terpadu sebanyak 108 DAS prioritas," ujarnya.

Sementara Sekjen Kementrian Pertanian dan Perikanan Timor Leste, Lourenco Borges Fontes menyatakan, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Indonesia, termasuk UGM hingga delapan kali sejak 2009 lalu. Total aparatur dari negara itu yang sudah mengikuti pelatihan manajemen dan rehabilitasi hutan mencapai 65 orang.

"Dari pelatihan ini kami membentuk kelompok kerja yang relevan untuk mengembangkan program manajemen pengelolaan dan rehabilitasi hutan di Timor Leste," tambahnya.

(Bambang Unjianto/CN13)
http://suaramerdeka.com/
v1/index.php/read/news/2010/07/07/59004/
Timor-Leste-Gandeng-UGM-Kembangkan-Rehabilitasi-Hutan